Rumpon merupakan salah satu alat penangkapan yang banyak digunakan oleh nelayan di Jawa Barat. Istilah lain rumpon dikenal dengan nama FAD (Fish Agregation Device) sedangkan fungsi dari rumpon ini untuk memikat ikan agar berkumpul di satu daerah penangkapan.
Penggunaan rumpon tradisional di Indonesia banyak ditemukan di daerah Mamuju (Sulawesi Setatan) dan Jawa Timur. Menurut Monintja (1993) rumpon banyak digunakan di Indonesia pada tahun 1980, sedangkan Negara yang sudah mengoperasikan rumpon diantaranya Jepang, Philipina, Srilanka, Papua Nugini dan Australia. Beberapa alasan mengapa ikan sering ditemukan disekitar rumpon:
I . Banyak ikan- ikan kecil dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan dan plankton tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan besar.
2. Ada beberapa jenis ikan seperti tuna dan cakalang yang menjadikan rumpon sebagai tempat untuk bermain sehingga nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Nelayan dapat mengetahui banyak ikan di daerah rumpon dengan beberapa ciri yang khas yaitu :
1. Banyaknya buih - buih atau gelembung udara dipermukaan air.
2. Warna air akan terlihat lebih gelap dibandingkan dengan warna air disekitarnya karena banyak ikan yang bergerombol.
4.1.1. Bahan dan Komponen Rumpon
Setiap rumpon terdiri dari beberapa komponen seperti pada Tabel 4.1 di bawah ini. Di Indonesia rumpon masih menggunakan bahan alami seperti daun kelapa, tali plastik yang sudah pasti kekuatannya sangat terbatas.
Tabel 4.1.
Komponen Pokok dan Bahan dari Sebuah Rumpon
1. Float bahannya Bambu, Plastik
2. Tali Tambang (mooring line), bahannya Tali,Wi re, Rantai, Swiwel
3. Pemikat ikat (atractor) bahannya Daun Kelapa, Jaring Bekas
4. Pemberat (bottom sinker) bahannya Batu, Beton
Jenis- jenis Ikan yang Banyak Ditemukan di Sekitar Rumpon
Tidak semua ikan ditemukan disekitar rumpon. Ikan jenis pelagis merupakan ikan dominan yang sering ditemukan didalam rumpon. Dalam Table 4.2., di bawah dapat kita lihat ikan apa saja yang sering berada disekitar rumpon.
4.1.3. Konstruksi Rumpon
Di Jawa Barat konstruksi rumpon masih sederhana sekali, pada umumnya pelampungnya dari bambu dan tali temalinya dari bahan plastik atau rotan, pemberatnya dari batu gunung atau batu karang sedangkan atraktornya menggunakan daun kelapa. Rumpon jenis ini banyak dioperasikan di laut yang dangkal dengan tujuan untuk rnengumpulkan ikan pelagis yang kecil - kecil. Untuk perairan yang mempunyai kedalaman sampai ribuan meter digunakan tali
Tabel 4.2.
jenis-jenis Ikan yang Sering Berasosiasi dengan Rumpon
(Monintia, 1993)
1. Cakatang - Skipjack- (Katsowonus pelamis)
2. Tongkol - Frigate Tuna- (Auxis thazard )
3. Tongkol Pisang-Frigate Tuna- Euthynnus affinis
4. Tenggiri- King Mackeret- Scomberomorus sp
5. Madidihang -Yellow Fin Tuna- Thunnus albacares
6. Tembang -Frigate Sardin - Sardinella firnbriato
7. Japuh Rainbow -Sardin -Dussumeria hosselti
sintetis dan biasanya jenis ikan yang berkumpul di situ adalah ikan layang, tuna dan cakalang.
Di negara maju seperti Jepang dan Philipina rumpon yang dipasang selalu dilengkapi alat penditeksi ikan yang dapat memonitor dari kapal penangkapannya.
Konstruksi berbagai jenis rumpon yang terdapat di perairan Indonesia dapat dilihat pada gambar 4. 1, antara lain :
Agar kepemilikkan rumpon tidak tertukar atau hilang, maka diberi tanda, misalnya dengan bendera, pelampung, cermin atau tanda lain sesuai keinginan pemiliknya. Gambar 4.21.1 memperlihatkan contoh jenis -jenis tanda yang dipasang dirumpon.
yang Penelitian tentang rumpon terus dilakukan oleh peneliti-peneliti kita. Pada tahun 1999 Arsyad telah melakukan penelitian atraktor rumpon, dia telah mengganti daun kelapa dengan daun lontar dengan asumsi daun lontar jauh lebih tahan dari daun kelapa dan hasilnya sangat berbeda nyata (Gambar 4.3). Rumpon dari daun lontar memberikan hasil tangkapan yang lebih banyak.
Penggunaan rumpon tradisional di Indonesia banyak ditemukan di daerah Mamuju (Sulawesi Setatan) dan Jawa Timur. Menurut Monintja (1993) rumpon banyak digunakan di Indonesia pada tahun 1980, sedangkan Negara yang sudah mengoperasikan rumpon diantaranya Jepang, Philipina, Srilanka, Papua Nugini dan Australia. Beberapa alasan mengapa ikan sering ditemukan disekitar rumpon:
I . Banyak ikan- ikan kecil dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan dan plankton tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan besar.
2. Ada beberapa jenis ikan seperti tuna dan cakalang yang menjadikan rumpon sebagai tempat untuk bermain sehingga nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Nelayan dapat mengetahui banyak ikan di daerah rumpon dengan beberapa ciri yang khas yaitu :
1. Banyaknya buih - buih atau gelembung udara dipermukaan air.
2. Warna air akan terlihat lebih gelap dibandingkan dengan warna air disekitarnya karena banyak ikan yang bergerombol.
4.1.1. Bahan dan Komponen Rumpon
Setiap rumpon terdiri dari beberapa komponen seperti pada Tabel 4.1 di bawah ini. Di Indonesia rumpon masih menggunakan bahan alami seperti daun kelapa, tali plastik yang sudah pasti kekuatannya sangat terbatas.
Tabel 4.1.
Komponen Pokok dan Bahan dari Sebuah Rumpon
1. Float bahannya Bambu, Plastik
2. Tali Tambang (mooring line), bahannya Tali,Wi re, Rantai, Swiwel
3. Pemikat ikat (atractor) bahannya Daun Kelapa, Jaring Bekas
4. Pemberat (bottom sinker) bahannya Batu, Beton
Jenis- jenis Ikan yang Banyak Ditemukan di Sekitar Rumpon
Tidak semua ikan ditemukan disekitar rumpon. Ikan jenis pelagis merupakan ikan dominan yang sering ditemukan didalam rumpon. Dalam Table 4.2., di bawah dapat kita lihat ikan apa saja yang sering berada disekitar rumpon.
4.1.3. Konstruksi Rumpon
Di Jawa Barat konstruksi rumpon masih sederhana sekali, pada umumnya pelampungnya dari bambu dan tali temalinya dari bahan plastik atau rotan, pemberatnya dari batu gunung atau batu karang sedangkan atraktornya menggunakan daun kelapa. Rumpon jenis ini banyak dioperasikan di laut yang dangkal dengan tujuan untuk rnengumpulkan ikan pelagis yang kecil - kecil. Untuk perairan yang mempunyai kedalaman sampai ribuan meter digunakan tali
Tabel 4.2.
jenis-jenis Ikan yang Sering Berasosiasi dengan Rumpon
(Monintia, 1993)
1. Cakatang - Skipjack- (Katsowonus pelamis)
2. Tongkol - Frigate Tuna- (Auxis thazard )
3. Tongkol Pisang-Frigate Tuna- Euthynnus affinis
4. Tenggiri- King Mackeret- Scomberomorus sp
5. Madidihang -Yellow Fin Tuna- Thunnus albacares
6. Tembang -Frigate Sardin - Sardinella firnbriato
7. Japuh Rainbow -Sardin -Dussumeria hosselti
sintetis dan biasanya jenis ikan yang berkumpul di situ adalah ikan layang, tuna dan cakalang.
Di negara maju seperti Jepang dan Philipina rumpon yang dipasang selalu dilengkapi alat penditeksi ikan yang dapat memonitor dari kapal penangkapannya.
Konstruksi berbagai jenis rumpon yang terdapat di perairan Indonesia dapat dilihat pada gambar 4. 1, antara lain :
Agar kepemilikkan rumpon tidak tertukar atau hilang, maka diberi tanda, misalnya dengan bendera, pelampung, cermin atau tanda lain sesuai keinginan pemiliknya. Gambar 4.21.1 memperlihatkan contoh jenis -jenis tanda yang dipasang dirumpon.
yang Penelitian tentang rumpon terus dilakukan oleh peneliti-peneliti kita. Pada tahun 1999 Arsyad telah melakukan penelitian atraktor rumpon, dia telah mengganti daun kelapa dengan daun lontar dengan asumsi daun lontar jauh lebih tahan dari daun kelapa dan hasilnya sangat berbeda nyata (Gambar 4.3). Rumpon dari daun lontar memberikan hasil tangkapan yang lebih banyak.
0 comments:
Posting Komentar